Semur, Kuliner Asli Indonesia

Posted by Hanung On 0 komentar
Setelah rendang diklaim sebagai masakan khas Malasyia. Kini giliran masakan "Semur" mulai dilirik negeri Jiran.

Anggota Komunitas Kuliner, Arie Parikesit mengatakan bukti semur mulai dilirik pihak Malaysia terekam dalam dua buku yang diterbitkan oleh negeri jiran. Kedua judul buku itu adalah Flavour of Malaysia dan Complete Asian Cookbook. "Dua buku masak itu mencantumkan resep masakan semur," papar Arie di Jakarta, Kamis (27/10).

Arie mengungkap situasi ini perlu mendapat perhatian dari masyarakat Indonesia. Sebab, jangan sampai Semur diklaim asli Malaysia. "Kita perlu waspada. Waspada yang dimaksud bukan hanya sekedar rasa emosional saja tetapi juga perlu langkah konkrit dari masyarakat kita," kata dia.

Langkah konrit yang dimaksud menyebarkan informasi tentang semur sebagai identitas nasional. Sebab cara ini dianggap lebih efektif ketimbang hanya menunjukan rasa emosional belaka.

"Hikmahnya begini, mereka mengenalkan semur sebagai masakannya, tapi yang namanya pecinta kuliner tentu akan mencari tahu asal muasal semur itu," ujarnya.

Tugas masyarakat Indonesia, lanjut Arie, menyiapkan informasi utuh tentang semur. Misalnya, bumbu-bumbunya, bagaimana ragam semur di daerah-daerah dan informasi lainnya. Dengan demikian, pecinta kuliner mancanegara akan menyimpulkan bahwa semur merupakan khas masakan Indonesia. "Jangan dulukan emosi, tapi saat ditanya, kita tidak tahu asal sejarahnya," ujarnya.

Semur menurut Wikipedia

Sejarah menunjukkan bahwa asal mula hidangan Semur di Indonesia ternyata telah diawali sejak abad ke-9 Masehi. Hal ini terlihat dari beberapa prasasti, relief candi dan kakawin yang menceritakan “Ganan, hadanan prana wdus” atau disediakan sayuran kerbau dan kambing.


Sejak berabad-abad lalu, Indonesia yang terletak di tengah-tengah jalur perdagangan dunia telah dikenal sebagai kawasan yang memiliki kekayaan alami rempah-rempah. Eksotisme citarasa rempah-rempah ini kemudian mengundang minat para pedagang dan pendatang dari berbagai bangsa untuk datang ke nusantara dan melakukan ekspedisi. Pedagang dan pendatang tersebut masing-masing membawa budaya yang lambat laun berbaur dengan keseharian masyarakat asli Indonesia pada saat itu. Pembauran tersebut kemudian menciptakan interaksi budaya dan mengembangkan berbagai tradisi nusantara yang istimewa, termasuk di bidang kuliner. Kekhasan citarasa rempah-rempah Indonesia berpadu dengan berbagai variasi teknik pengolahan makanan menghasilkan kreasi hidangan unik seperti Semur, yang sudah ada dari tahun 1600.

Interaksi antara masyakat Belanda dan Indonesia terutama dalam pengolahan makanan juga turut mengembangkan cita rasa semur. Makanan yang pernah dijadikan sebagai menu utama dalam perjamuan bangsa Belanda ini berasal dari kata ‘smoor’ (bahasa Belanda) menjadi ‘semur’ (bahasa serapan). ‘Smoor’ dalam bahasa Belanda berarti masakan itu telah direbus dengan tomat dan bawang secara perlahan. Salah satu buku resep tertua dan paling lengkap mendokumentasikan resep masakan di Hindia Belanda, Groot Nieuw Volledig Oost-Indisch Kookboek yang terbit pada 1902, memuat enam resep semur (Smoor Ajam I, Smoor Ajam II, Smoor Ajam III, Smoor Bandjar van Kip, Smoor Banten van Kip, Solosche Smoor van Kip). Buku ini menegaskan bahwa smoor yang kemudian dilafalkan sebagai semur adalah masakan yang dikembangkan di dalam dapur Indis, kaum peranakan Eropa.

Seiring berjalannya waktu, Semur kemudian melekat menjadi tradisi bangsa Indonesia dan dihidangkan di berbagai perhelatan adat. Masyarakat Betawi menjadikan Semur sebagai bagian dari tradisi yang selalu dihidangkan saat Lebaran dan acara perkawinan. Tak hanya menjadi primadona dalam kebudayaan Betawi, Semur juga kerap muncul pada acara-acara perayaan di berbagai penjuru nusantara seperti Kalimantan dan Sumatera. Tentunya, dengan citarasa dan tampilan yang disesuaikan dengan selera masyarakat setempat.

Pada awalnya konotasi semur lekat dengan hidangan daging sapi yang diolah dalam kuah berwarna coklat pekat, namun kemudian dikreasikan dengan daging kambing, ayam, telur, juga untuk produk nabati, seperti tahu, tempe, terong, dan lainnya. Hidangan semur menjadi sajian sehari-hari di Indonesia. Tak heran apabila semur ditemukan di berbagai wilayah Indonesia dengan ragam citarasanya.

Semur sebagai kuliner Indonesia merupakan contoh dari folklor bukan lisan yang diwariskan secara turun-menurun dalam suatu kolektif tertentu sebagai salah satu identitas. Jadi dapat dikatakan bahwa Semur adalah juga sebuah identitas budaya dari Indonesia.

Jenis – Jenis Variasi Semur
  • Semur Betawi
  • Semur Manado
  • Semur Malbi (Palembang)
  • Semur Lidah dari Bali
  • Semur Daging ala Aceh
  • Semur Goreng dari Samarinda
  • Semur Ikan (Purwokerto)
  • Semur Ternate (ditambahkan cuka)
  • Semur Santan Maluku
  • Semur Terong, dan Tahu (dari Jawa Barat)
Sumber : yahoo & wikipedia

0 komentar:

Posting Komentar